Wednesday, April 2, 2014

Workshop "Family" Tips Pola Pengasuhan Era Globalisasi


TANTANGAN PENDIDIKAN ANAK
DI ERA GLOBALISASI

Di Era Globalisasi beragam reaksi orang tua dalam menyikapi tantangan teknologi internet. Ada 3 kategori, yakni menarik diri (Bubble Way), menyerahkan diri (EGP/Emang Gue Pikirin Way), atau menerima dengan cara cerdas (Smart Way). Oleh karena itu, perlu dilakukan pendekatan yag cerdas dalam mendidik anak di era global. Yang mana diperlukan komitmen sepenuh hati dari para orang tua untuk dapat merancang strategi pengasuhan yang efektif sesuai tantangan/perkembangan zaman.

Gambar 4.1 Pengasuhan Orang Tua Terhadap Anak

Tips Mendidik Anak di Era Digital

Hidup pada era global menuntut individu untuk siap menghadapi kecanggihan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan pesat, sehingga menuntut gaya hidup individu yang dinamis dan siap untuk berubah. Untuk mempersiapkan hidup masa depan di era global yang penuh tantangan, individu hendaknya memiliki kosep diri positif dengan sikap aktif, serta inovatif dan kreatif. Pandangan Burns, konsep diri merupakan pandangan dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, baik-buruk, karakteristik maupun motivasi. Dapat dipahami sebagai inti kepribadian manusia. Inti kepribadian merupakan aspek penting yang erat terkait dengan perilaku manusia. Karena kosep diri adalah bentuk keselarasan batiniah, bila batiniah individu kurang nyaman akan nampak pula pada perilaku dirinya. 

Perilaku individu sangat mempengaruhi bagaimana individu menafsirkan pengalaman hidupnya. Pengalaman hidup mengarah pada pandangan dan gaya hidup seseorang. Bila individu memandang konsep dirinya rendah, maka ia akan mundur dan merasa tidak memiliki kemampuan mengerjakan. Namun apabila individu tersebut merasa yakin dan tertantang untuk mampu mengerjakannya, maka ia mencoba dan berfikiran positif untuk menyelesaikannya. 

Berikut adalah tips mendidik anak di era global:
1. Belajar dan Mengenal TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
2. Menyaring dan Menyeleksi Kontennya dan Melakukan Pendampingan
3. Kendalikan Waktu Akses
4. Pelajari Apa Yang Bermanfaat dari Teknologi
5. Mengetahui Daftar Aplikasi Pada Gadget untuk Belajar

Pendidikan Anak Pada Masa Wire Generation
       Wire Generation sebuah generasi baru yang lahir di era digital yang telah mampu merubah dunia ini. Mendidik anak pada zaman Wire Generation merupakan generasi yang pasti tidak jauh dari kegiatan yang berhubungan dengan Internet. Oleh sebab itu, diperlukan kontrol dari orang tua.

1. Kontrol Terhadap Beberapa Media
Pada generasi ini, bahwa media utama yang menjadi “problem” jika tidak dikontrol saat ini adalah: (a) Internet, (b) Permainan (games), (c) Film/sinetron/DVD/VCD, dan (d) Komik. Maka perlunya pengawasan terhadap hal-hal yang dapat merusak anak kita, misalnya masalah pornografi.

Berikut ini beberapa media yang menjadi masalah jika tidak dikontrol:
a. Internet
Perlu kontrol dalam penggunaan internet pada anak, karena internet sangat mudah diakses.
b. Games
Tanpa disadari anak mengenal pornografi melalui games,  banyak games yang dapat merusak otak anak dengan mengajari pornografi dan kekerasan.
c. Film/Sinetron/DVD
Film /sinetron yang menayangkan adegan kekerasan,film orang dewasa, dll. Perlunya kontrol dari orang tua terhadap media yang terang-terangan bisa merusak anak.
d. Komik
Mengawasi anak dalam membaca komik, karena komik yang beredar sekarang terdapat gambar porno.
e. Iklan
Iklan yang bisa dengan gampangnya anak kecil secara langsung meniru beberapa gaya dan lagu di iklan seperti eksploitasi wanita karena iklan produk dan konsep yang berbeda.

2. Melakukan Kontrol dan Menguasai Teknologi Sebagai Suatu Solusi
Ada dua hal penting dalam membantu mengatasi tantangan pendidikan di era digital (wire generation). Hal pertama adalah kita sebagai orang tua menguasai teknologi, karena kalau kita tidak menguasai teknologi sebagai orang tua maka akan kesulitan untuk mendampinginya (anak). Hal kedua adalah control (monitoring) segala media dan konten yang diakses oleh anak.

A. Tips bagi orang tua jika anak sudah kecanduan perangkat digital atau pornografi?
Rumuskan ulang pola pengasuhan dengan pasangan.
Bedakan pola pengasuhan antara anak perempuan dan laki-laki.
Jika anak sudah terlanjur terekspos pada konten pornografi, jangan panik dan marah. Tanyakan penyebabnya, dan minta maaf kepada anak. Karena peran orang tua baik langsung atau tidak langsung pasti ada.

B. Berikut langkah-langkah untuk menjadi terapis bagi anak:
1) Tenang
2) Hindari Marah dan Panik
3) Diterima, Maafkan, minta ampun kepada Tuhan dan mulailah bermusyawarah
4) Anak perlu validasi 3P (Penerimaan, Pujian, dan Penghargaan)
5) Perbaiki Pola Pengasuhan

Terapis yang PALING BAIK untuk anak adalah ORANG TUA. Jadi kita sendiri yang harus mendampinginya untuk menghilangkan kecanduan ini, berdiskusilah dengan pasangan untuk menentukan siapa yang akan bertindak sebagai pendamping yang dapat selalu mendampingi.

Teknologi di era digital berarti hal-hal baru untuk dihadapi, bukan berarti teknologi untuk anak itu tidak baik. Banyak hal yang bisa diperoleh dari teknologi. Era digital hanya berarti perlunya batasan waktu dan penilaian yang tepat, kapan dan untuk apa digunakan. Hanya saja, pastikan bahwa saat memberikan teknologi kepada anak, teknologi diberikan sebagai alat bantu, bukan sebagai alat pelarian orang tua.




Daftar Pustaka

Buku
Infinita Consulting. 2014. Tantangan Pendidikan Anak Di Era Globalisasi. Jakarta.

2 comments: